
1. Phonograph Cylinder
Ditemukan oleh Thomas Edision tahun 1877, alat ini digunakan untuk merekam dan memutar ulang suara. musik direkam secara analog menggunakan phonograph. Rekaman suara tersebut diukir pada permukaan sebuah tabungan berlapis lilin, kemudian didengarkan dengan cara memakai cylinder. cylinder ini digerakan secara manual dengan cara diputar tangan. Suara musik terdengar lebih jelas berkat victrola yang ada pada phonograph. Namun sekitar tahun 1929,produksi alat ini dihentikan karena semakin populernya piringan hitam.

pada 1887 Emile Berliner mematenkan mesin pemutar rekaman berbentuk piringan hitam yang dinamai gramophone. Awalnya piringan hitam hanya dipakai pada mainan anak sampai akhirnya berliner memakainya untuk menjual musik pada 1894 di bawah label Berliner Gramphone. Ketika masa pematenannya berakhir pada 1918, semua label berlomba memproduksi piringan hitam. Walaupun pada akhirnya popularitas piringan hitam tergeser oleh kaset dan CD, media rekaman musik yang disebut vinyl atau LP ini tetep diproduksi. Sampai saat ini piringan hitam juga masih banyak dicari oleh kalangan tertentu misalnya para DJ (disc jokey) dan kolektor misik.
3. Kaset
Kaset berasal dari Bahas Prancis yaitu cassette yang bararti kotak kecil. Pertama kali di perkenalkan Philips

Kemudian pada tahun 1971 , Advent Corporation mengenalkan model 201 yang menggabungkan Dolby type B dengan pita Chromium Dioxide (Cr02), yang jadi cikal bakal music cassette player. Akhirnya pada tahun 1980-an muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset portable. Sejak saat itu kaset mulai digunakan dalam industri musik secara serius dan menjadi pilihan utama pemasaran musik era 80-an.